Pengikut

Jumat, 20 November 2015

Siklus Hidup Tumbuhan Paku

Siklus Hidup Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Reproduksi vegetatif tumbuhan paku adalah dengan rimpang. Rimpang tumbuh ke semua arah sebagai koloni. Tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang dikenal sebagai metagenesis dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.

20 Manfaat Belajar Ilmu Biologi Bagi Kehidupan Manusia

20 Manfaat Belajar Ilmu Biologi Bagi Kehidupan Manusia

biologi

10 Tanaman Obat di Indonesia

Indonesia adalah negara agraris yang terkenal akan kekayaan rempah rempah dan berbagai jenis tanaman. Dari dulu hingga sekarang tanaman herbal ataupun tanaman obat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tapi sayang sekali banyak warga Indonesia saat ini malah lebih memilih produk kesehatan luar negri dibanding negri sendiri. Padahal tak perlu jauh - jauh ke negri orang dengan biaya yang sangat mahal sekali, di negri kita jauh lebih kaya dan alami dalam segi pengobatan. Yuk kenali berbagai macam jenis tanaman obat diindonesia dan manfaatnya.
Tanaman Obat atau yang biasa kita sebut Tanaman herbal sangat banyak sekali jenisnya dan manfaatnya, dari mulai mampu mengobati penyakit kelas ringan bahkan penyakit sampai ke penyakit kelas berat. Selain itu Tanaman obat juga sudah banyak teruji ampuh dibandingkan dengan obat - obatan yang dicampur bahan kimia. Kalau begitu langsung saja ini dia beberapa tanaman obat yang bisa anda pakai sebagai Pengobatan Alternatif dirumah.

Ekosistem

A.PENGERTIAN EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.

Sejarah Biologi

Sejarah

Pohon kehidupan Ernst Haeckel (1879).
Istilah biologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani βίος, bios, yang berarti "kehidupan", dan akhiran -λογία, -logia, yang artinya "ilmu."[3][4] Bentuk Latin dari kata tersebut (biologi) pertama kali digunakan oleh Linnaeus (Carl von Linné) dalam karyanya yang berjudul Bibliotheca botanica pada tahun 1736. Kata tersebut dipakai lagi pada tahun 1766 oleh Michael Christoph Hanov dalam tulisannya yang berjudul Philosophiae naturalis sive physicae: tomus III, continens geologian, biologian, phytologian generalis. Terjemahan bahasa Jermannya, yaitu Biologie, pertama kali muncul dalam terjemahan karya Linnaeus pada tahun 1771. Pada tahun 1797, Theodor Georg August Roose menggunakan istilah tersebut dalam pendahulu bukunya yang bertajuk Grundzüge der Lehre van der Lebenskraft. Karl Friedrich Burdach pada tahun 1800 memakai istilah ini dalam arti yang lebih sempit, yaitu penelitian manusia dari sudut pandang morfologis, fisiologis, dan psikologis (Propädeutik zum Studien der gesammten Heilkunst). Istilah biologi dalam pengertian modern baru muncul dalam buku Biologie, oder Philosophie der lebenden Natur (1802–22) yang ditulis oleh Gottfried Reinhold Treviranus. Di dalam buku tersebut tertulis:[5]

Macam Peredaran Darah dan Kelainannya

Macam Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :

Sistem Peredaran Darah Manusia

Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

cacing pita babi

Taenia solium adalah cacing pita babi yang termasuk dalam keluarga Taeniidae. Ini adalah parasit zoonotik usus ditemukan di seluruh dunia, dan yang paling umum di negara-negara di mana babi dimakan. Cacing dewasa ditemukan pada manusia dan memiliki tubuh datar, seperti-pita, yang berwarna putih dan panjangnya 2 sampai 3 m. Kepalanya, skoleks, berisi pengisap dan rostelum sebagai organ lampiran. Tubuh utama, strobila, terdiri dari rantai segmen yang dikenal sebagai proglotid. Setiap proglotid merupakan unit reproduksi lengkap; maka, cacing pita adalah hermafrodit. Ini melengkapi siklus hidupnya pada manusia sebagai inang utama dan babi sebagai inang perantara. Hal ini ditularkan ke babi melalui feses manusia atau pakan ternak yang terkontaminasi, dan untuk manusia melalui daging babi mentah atau setengah matang. Babi menelan telur berembrio, morula, yang berkembang menjadi larva, yang oncospheres, dan akhirnya menjadi larva infektif, sistiserki. Sebuah sistiserkus tumbuh menjadi cacing dewasa di usus kecil manusia. Infeksi umumnya tidak berbahaya dan tanpa gejala. Namun, infeksi tidak disengaja pada manusia oleh tahap larva menyebabkan sistiserkosis. Bentuk yang paling parah adalah neurosistiserkosis, yang mempengaruhi otak dan merupakan penyebab utama epilepsi.

Manfaat Biologi di bidang pertanian,farmasi,kesehatan,perikanan,industri,bioteknologi dan peternakan

Manfaat biologi dalam bidang pertanian
1. Membantu dalam menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok manusia, terutama bahan makanan dari tanaman pertanian
2. Menemukan berbagai penyebab dan pengobatanberbagai macam penyakit pada tanaman pertanian
3. Penemuan bibit - bibit unggul tanaman pertanianyang bisa meningkatkan produksi pertanian sehingga dapat membantumenyelesaikan masalah pangan.
4. Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen sehingga dapat digunakan untuk merubah sifat – sifat pada tanaman pertanian menjadi lebih unggul serta menghasilkantanaman hibrida yang banyak dengan sifat yang tetap.

VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.

1. Sejarah Penemuan Virus

Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman menemukan adanya penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop.
Kemudian Dmitri Ivanovski (1892), ilmuwan Rusia menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan penyaring bakteri tetapi partikel yang menyerang tembakau tersebut lolos dari penyaring bakteri. Ivanovski menduga bahwa penyakit mosaik pada tanaman tembakau ini disebabkan oleh suatu organisme yang berukuran lebih kecil dibandingkan bakteri. Ia merasa ada kesalahan pada teknik penyaringan. Seperti halnya Mayer, Ivanovski berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah bakteri.
Martinus W. Beijeinck (1897), ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Beijerinck berpendapat bahwa ada agen yang menginfeksi tanaman tembakau, meskipun ia sendiri belum mengetahui hal itu. Beijerinck menyebut agen penginfeksi itu sebagai virus lolos saring (filterable virus). Ia memberi nama demikian karena agen tersebut dapat lolos dari saringan bakteri dan tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
Kemudian Wendell Stanley (1935), berhasil mengkristalkan partikel yang menyerang tanaman tembakau. Partikel mikroskopis tersebut dinamakan TMV (Tobacco Mozaic Virus).
Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya memberi kita pemahaman bahwa berbagai jenis virus merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Istilah virus lolos saring kemudian disingkat menjadi virus. Iwanowski dan Beijerinck dinobatkan sebagai penemu virus.
Virus memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan kelompok makhluk hidup yang lain. Dalam klasifikasi makhluk hidup, virus dipisahkan menjadi kelompok tersendiri. Ilmu yang mempelajari virus disebut virologi.

2. Ciri-Ciri Virus

  • Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  • Hanya dapat berkembangbiak dalam sel hidup
  • Virus berukuran mikroskopis, berkisar antara 20-300 milimikron
  • Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (DNA  dan RNA)
  • Virus dapat dikristalkan
  • Mempunyai bentuk yang bervariasi (heliks, polihidris, kompleks, dan sampul virus)
  • Virus tersusun atas asam nukleat yang diselubungi kapsid

3. Perkembiangbiakan/Reproduksi Virus

3.1. Infeksi Secara Litik (Siklus Litik)

Dalam siklus litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi.
Fase-fase:
1. Fase Absorbsi (Pelekatan)
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).
2. Fase Penetrasi
Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3. Fase Replikasi dan Sintesis
Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.
4. Fase Perakitan (Pematangan)
Tahap perakitan (pemasangan) adalah tahap penyusunan asam nukleat dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
5. Fase Pelepasan (Pembebasan)
Tahap pelepasan (perakitan) adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut. Dengan begitu, sel inang menjadi mati.

3.2. Infeksi Secara Lisogenik

Dalam siklus lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk.
Fase-fase:
1. Fase Absorbsi dan Infeksi
Virus (fag/fage) menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri.
2. Fase Penetrasi
DNA virus masuk ke dalam sel bakteri.
3. Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag.
4. Fase Replikasi
DNA virus (dalam profag) akan terus bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Dalam kasus yang jarang terjadi, DNA virus akan terpisah dari profag dan akan memasuki siklus litik.

4. Habitat Virus

Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme lain (sel inang). Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot (seperti Protozoa dan jamur), sel tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam tumbuhan lain, terutama melalui perantara serangga. Virus yang menyerang hewan atau manusia dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia lain misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan.

5. Klasifikasi Virus

Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus melainkan sistem ICTV (International Comitee on Taxonomy of Viruses = Komite Internasional untuk Taksonomi Virus). Klasifikasi virus terbagi dalam tiga tingkat takson, yaitu famili, genus, dan spesies. Nama famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri dengan virus. Nama spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan virus. Saat ini, jenis virus yang sudah teridentifikasi sekitar dua ribu spesies.

6. Jenis-Jenis Virus

6.1. Virus Bakteri

Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.

6.2. Virus Mikroorganisme Eukariot

Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.

6.3. Virus Tumbuhan

Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.

6.4. Virus Hewan

Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.
(Sumber : Virus (id.wikipedia.org)

Pengertian Rhizopoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi & Reproduksinya




Pengertian Rhizopoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi & Reproduksinya| Kita kembali lagi dengan informasi untuk anak IPA mengenai pengertian rhizopoda, ciri-ciri rhizopoda, klasifikasi rhizopo, reproduksi rhizopoda, dan peranan rhizopoda. Secara umum, Pengertian Rhizopoda adalah protozoa yang bergerak dengan kaki semu/palsu (pseudopodia). Istilah Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata rhizo yang berarti akar, dan kata pod yang berarti kaki. Rhizopoda disebut juga dengan Sarcodina. Sedangkan istilah Pseudopodia dalam bahasa Yunani adalah pseudes yaitu palsu, dan pod yang berarti kaki. Pseudopodia merupakan penjuluran sitoplasma terbentuk saat bergerak untuk mendekati sumber makanan. Pseupodia dapat muncul di permukaan sel bagian manapun. 

Ciri-ciri Bakteri

Ciri-Ciri Bakteri



Ciri-Ciri Bakteri| Bakteri juga disebut dengan Eubacteria. Dalam ciri-ciri bakteri sebenarnya memiliki perbedaan diantara jenis-jenis bakteri yang ada, namun kali ini kita akan membahas Ciri-Ciri Umum Bakteri. Bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri ada di sekitar kita dan dalam tubuh kita. Bakteri berasal dari istilah kata Bakterion. Bakterion adalah batang kecil. Dimana pada umumnya bakteri mempunyai dinding sel namun tidak berklorofil.

Dalam Sejarah penemuan bakteri, bakteri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek yang pertama kali pada tahun 1674. Antony van Leeuwehoek adalah seorang ilmuwan yang berasal dari negera Belanda. Antony van leeuwehoek tidak hanya penemu bakteri namun juga penemu mikroskop lensa tunggal. Dalam pemberian nama bakteri adalah Ehrenberg dengan istilah bakteri yang diperkenalkan pada tahun 1828.  Ilmu yang mempelajari tentang bakteri adalah Bakteriologi. 


Ciri-Ciri Bakteri 
  Setelah membahas sedikit asal usul bakteri, mari kita menuju pembahasan kita yaitu Ciri-Ciri        Bakteri Secara Umum. Ciri-ciri bakteri adalah sebagai berikut.... 

Klasifikasi Bakteri

Bakteri dapat ditemui hampir di setiap jenis lingkungan yang ada di bumi, mulai dari dasar laut, di dalam batuan karang, dan daratan.  Karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, bakteri  menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi.
Bakteri terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.

Klasifikasi Jamur

Klasifikasi Jamur (Fungi)



Klasifikasi Jamur (Fungi)| Dari berbagai jenis klasifikasi jamur (fungi) dengan ciri-ciri, cara hidup dan habitat serta reproduksi yang berbeda namun ada pula yang memiliki beberapa kesamaan. Sejumlah ahli mikologi memprediksi bahwa terdapat sekitar 1,5 juta spesies jamur yang ada diseluruh dunia. Pada jamur yang sudah dikenali atau diidentifikasi yaitu 100.000 spesies atau lebih dari itu. Ahli taksonomi mengelompokkan berbagai jenis jamur yang dalam satu kingdom Fungi. Kingdom Fungi dibagi atas 4 devisi yang berdasarkan cara reproduksinya yaitu secara generatif (seksual) seperti Zygomycota (menghasilkan zigospora), Ascomycota (menghasilkan askospora), Basidiomycota (menghasilkan basidiospora), dan Deutromycota (belum diketahui cara reproduksi seksualnya). 

Biologi Sel

Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup

Sistem Gerak Pada Manusia

Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Bagaimana manusia dapat melalakukan gerakan ? Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot.

Sistem Reproduksi Pada Manusia

BMC – Seperti halnya mamalia lainnya, manusia bereproduksi secara seksual dan bersifat vivipar atau melahirkan anaknya. Ovum yang telah dibuahi oleh sperma akan menghasilkan zigot yang selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi embrio di dalam uterus (rahim) ibunya.
Alat kelamin manusia dibedakan menjadi alat kelamin jantan (pria) dan alat kelamin betina (wanita). Baik pria maupun wanita mempunyai bagian-bagian alat kelamin yang terdapat di dalam tubuh dan juga yang terdapat di luar tubuh.

Jumat, 06 November 2015

Fenomena Alam

Suatu fenomena alam merupakan hal yang tercipta akibat perpaduan faktor alam dengan faktor yang lainya. Tetapi fenomena alam itu memiliki kurun waktu yang singkat dan jarang sekali terjadi untuk yang kedua kalnya. Berikut 7 Fenomena alam teraneh sekaligus menakjubkan

Evolusi Kehidupan




Fosil tarbosaurusDinosaurus non-aves yang mati pada peristiwa kepunahan Kapur-Tersier pada akhir periode Kapur.
Kepunahan
Kepunahan merupakan kejadian hilangnya keseluruhan spesies. Kepunahan bukanlah peristiwa yang tidak umum, karena spesies secara reguler muncul melalui spesiasi dan menghilang melalui kepunahan. Sebenarnya, hampir seluruh spesies hewan dan tanaman yang pernah hidup di bumi telah punah, dan kepunahan tampaknya merupakan nasib akhir semua spesies. Kepunahan telah terjadi secara terus menerus sepanjang sejarah kehidupan, walaupun kadang-kadang laju kepunahan meningkat tajam pada peristiwa kepunahan massal. Peristiwa kepunahan Kapur-Tersier adalah salah satu contoh kepunahan massal yang terkenal, di mana dinosaurus menjadi punah. Namun peristiwa yang lebih awal, Peristiwan kepunahan Perm-Trias lebih buruk, dengan sekitar 96 persen spesies punah.

Kelainan pada Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah termasuk bagian tubuh yang sering mengalami kerusakan, kegagalan fungsi, dan kelainan lainnya.Berikut inicontoh-contoh kelainan sistem peredaran darah pada manusia
1. Leukemia
Leukemia ditandaidengan meningkatnya jumlah leukosit secara tajam,mencapai1 juta per mm darah atau lebih.Keadaan inisangat berbahaya
karena sel-sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh leukosit sehingga menghambat pembentukan eritrosit.Untuk mengatasi leukemia, selain pemberian obat-obatan, pasien diberitransfusidarah atau dilakukan transplantasisumsum tulang belakang.

Jumat, 30 Oktober 2015

Struktural Biologi


Skema sel hewan yang menggambarkan berbagaiorganel dan struktur.Biologi molekuler mempelajari biologi dalam tingkatan molekul. Bidang ini bersentuhan dengan bidang biologi lainnya, terutama genetika, dan biokimia. Biologi molekuler mencoba memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk hubungan antar ADN, ARN, dan sintesis protein. Selain itu, bidang ini juga membelajari bagaimana interaksi tersebut diatur.
Biologi sel adalah ilmu yang terkait dengan properti struktural, dan fisiologis sel, termasuk perilaku, interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan mikroskopik, dan molekuler untuk mempelajari organisme bersel satu seperti bakteri serta sel dalam organisme multiseluler seperti manusia. Pemahaman akan fungsi, dan struktur sel berperan penting dalam ilmu biologi. Kemiripan, dan pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan bidang biologi molekuler.

Jumat, 16 Oktober 2015

Cabang-Cabang Biologi

Anatomi Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
Agronomi Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
Andrologi Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
Algologi Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang
Botani ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
Bakteriologi Ilmu yang mempelajari tentang bakteri